Sejarah Sekolah
Semuanya Berawal Dari Keprihatinan
Mungkin Tidak Banyak Yang Mengetahui, Bahwa Beginilah Kondisi Sekolah YPK Air Kenanga Sebelum Dibangun Kembali Tahun 2007. Gedung Hampir Roboh Serta Sarana Prasarana Yang Tidak Layak Untuk Sebuah Sekolah, Ditambah Lagi Dengan Guru Yang Kurang Berkulitas, Mengakibatkan Sekolah Tidak Mampu Bersaing Dengan Sekolah Lainnya, Sehingga Muridnya Tinggal Belasan Orang. Hal Ini Mengakibatkan Sekolah YPK Air Kenanga Sudah Tidak Mampu Lagi Beroperasi Sebagai Sekolah Swasta Yang Harus Swadana. Apalagi Jika Harus Bersaing Dengan Sekolah Negeri Yang Disubsidi Penuh Oleh Pemerintah.
Bapak Soeparno, STh Yang Saat Itu Menjabat Ketua Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Dibawah Naungan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Yang Pertama Kali Meminta Bantuan Bong Se Fui (Yusri Lestari) Untuk Memperbaiki Gedung Sekolah Agar Dapat Berfungsi Kembali. Bapak Soeparno Sendiri Adalah Mantan Kepala Sekolah SMA Setia Budi, Tempat Bong Se Fui Menyelesaikan Pendidikan SMAnya. Akhirnya Bong Se Fui Tidak Hanya Sebatas Memperbaiki Gedung, Tetapi Beliau Ingin Membangun Kembali Gedung Sekolah YPK Air Kenanga Yang Saat Itu Sangat Memprihatinkan Dan Hampir Roboh.
Sekolah Tersebut Mempunyai Arti Tersendiri Bagi Beliau, Karena Selain Berada Di Kampung Halamannya, Beliau Juga Alumnus SD Dan SMP Tersebut. Selain Itu, Sekolah YPK Air Kenanga Juga Berasal Dari Sekolah Tjung Hin, Yang Didirikan Oleh Masyarakat Setempat Sekitar Tahun 1928, Tempat Ayahandanya Tercinta Bapak Bong Djoen Po Pernah Mengabdi Sebagai Guru Dan Wakil Kepala Sekolah Di Era Tahun 1950-An. Sekolah Tjung Hin Sendiri Sebetulnya Murni Milik Masyarakat Setempat Yang Kemudian Diserahkan Pengelolaannya Kepada Majelis Gereja Pada Tahun 1966, Yang Selanjutnya Menjadi Yayasan Pendidikan Kristen (YPK).